Ini dia alasan suka Mendengkur – Mendengkur adalah suara keras yang keluar dari saluran udara saat tidur karena adanya penyempitan saluran udara. Penyebab mendengkur atau ngorok bisa karena posisi tidur, masalah pernapasan, kelebihan berat badan, usia, anatomi mulut.
Ini dia alasan suka Mendengkur
Mendengkur adalah suara keras yang keluar dari saluran udara saat tidur. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, sehingga cenderung dianggap tidak berbahaya. Namun, penyebab mendengkur juga bisa mengindikasikan masalah medis yang serius, seperti apnea tidur obstruktif.
Jika Anda sesekali mendengkur, tentu ini bukan masalah serius dan mungkin sebatas mengganggu tidur pasangan Anda.
Namun, jika mendengkur menjadi kebiasaan rutin saat tidur, bukan hanya pola tidur pasangan yang akan terganggu, tapi kualitas tidur Anda bisa jadi tidak maksimal.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab mendengkur secara detail pada artikel berikut ini.
Mengapa mendengkur terjadi?
Mendengkur bisa terjadi ketika Anda tidak bisa bernapas dengan bebas melalui hidung saat tidur.
Mendengkur disebabkan oleh penyempitan saluran udara di sekitar tenggorokan.
Saat Anda tidur, otot-otot di langit-langit mulut Anda rileks atau rileks.
Lidah akan turun ke belakang dan saluran udara di sekitar tenggorokan akan menyempit.
Saluran udara yang menyempit menyebabkan udara memberikan lebih banyak tekanan untuk dikeluarkan.
Tekanan besar ini menggetarkan saluran udara dan menghasilkan suara yang keras dan mengganggu.
Apa penyebab mendengkur atau mendengkur saat tidur?
Pria umumnya mendengkur lebih sering daripada wanita. Ada kondisi dan masalah kesehatan tertentu yang dapat menyebabkan mendengkur atau mendengkur. Berikut adalah penyebab mendengkur atau full snoring.
- Anatomi mulut
Salah satu penyebab mendengkur yang dialami sebagian orang adalah karena anatomi mulut yang dimiliki.
Di dalam mulut terdapat jaringan yang menggantung di belakang dan mengarah ke tenggorokan atau dikenal juga dengan uvula.
Jika seseorang memiliki uvula yang terlalu panjang atau terlalu lunak, saluran udara antara hidung dan tenggorokannya akan menyempit, sehingga akan mengeluarkan suara bergetar saat udara melewatinya.
Beberapa kondisi lain, seperti pembesaran amandel dan kelenjar gondok, juga bisa membuat seseorang lebih mudah tidur saat mendengkur.
- Bentuk hidung
Bentuk hidung juga tampaknya menjadi penyebab mendengkur. Orang yang memiliki dinding tipis di antara lubang hidungnya yang tidak terbentuk dengan benar memiliki risiko mendengkur lebih tinggi.
Hal yang sama dapat terjadi jika seseorang mengalami cedera atau sakit hidung.
- Masalah pernapasan
Masalah pernapasan, seperti hidung tersumbat akibat flu, pilek, alergi, sinusitis, atau lainnya, dapat membuat sulit bernapas.
Pasalnya, aliran udara di saluran pernapasan terganggu, sehingga menjadi penyebab mendengkur saat tidur.
Begitu juga pada anak-anak, penyebab mendengkur bisa karena kondisi alergi, demam, infeksi saluran pernapasan.
Cara mengobati dengkuran akibat hidung tersumbat bisa menggunakan obat bebas dari apotek atau obat resep.
- Posisi tidur
Penyebab mendengkur disebabkan oleh posisi tidur, terutama tidur telentang, karena dapat membuat dengkuran semakin keras.
Ini bisa terjadi karena gravitasi menarik jaringan di sekitar saluran udara ke bawah, membuatnya lebih sempit.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep membuktikan bahwa frekuensi dan intensitas mendengkur menurun pada beberapa orang ketika mereka mengubah posisi tidur menjadi miring atau ketika mereka menumpuk 2 hingga 3 bantal sehingga posisi kepala lebih tinggi.
- Kelebihan berat badan (obesitas)
Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas lebih cenderung mendengkur saat mereka tidur.
Ini karena ada kelebihan lemak di dalam tubuh, yang sebagian menumpuk di saluran udara dan di pangkal lidah. Penumpukan ini dapat menekan saluran di tenggorokan saat tidur.
Akibatnya, kemampuan otot untuk menjaga saluran udara tetap terbuka terganggu dan saluran udara menjadi lebih sempit.
Saluran udara yang sempit membuat getaran yang terjadi di area ini semakin kuat.
Selain itu, penimbunan lemak di saluran udara juga dapat menyebabkan gangguan pada orofaring (bagian tenggorokan) saat tidur sehingga menyebabkan dengkuran.
Saat orang gemuk berbaring, jaringan lemak di leher juga menekan saluran udara. Hal ini membuat aliran udara di saluran pernapasan terganggu.
Cara menghilangkan dengkuran akibat berat badan berlebih adalah dengan berolahraga secara rutin.
Meskipun tidak langsung menurunkan berat badan secara drastis, ini dapat membantu mengurangi dengkuran.
Karena olahraga dapat membantu membangun otot-otot dalam tubuh, termasuk otot tenggorokan. Dengan demikian, aliran udara bisa bekerja lebih lancar dan dengkuran bisa berkurang.
- Usia
Tahukah Anda bahwa penyebab mendengkur juga bisa karena faktor usia? Ini karena seiring bertambahnya usia, lidah dan otot-otot di sekitar saluran udara bisa melemah.
Otot-otot pernapasan yang rileks lebih mungkin bergetar saat udara melewatinya. Akibatnya, mereka lebih rentan mendengkur.
- Kebiasaan minum alkohol
Kebiasaan minum alkohol mungkin menjadi alasan mengapa Anda sering mendengkur saat tidur. Hal ini karena efek dari konsumsi alkohol dapat mengendurkan otot-otot di saluran udara.
Otot yang longgar ini memudahkan untuk menutup saluran udara dan menyempitkan aliran udara, yang menyebabkan mendengkur.
- Memiliki riwayat apnea tidur obstruktif (OAS)
Obstructive sleep apnea adalah kondisi ketika aliran udara saat tidur berhenti selama 10 detik. Kondisi ini bisa terjadi setidaknya 5 kali saat tidur.
Orang dengan OSA akan mengalami penyumbatan total atau sebagian dari saluran udara mereka beberapa kali selama mereka tidur.
Akibatnya, aliran udara tersumbat dan menyebabkan dengkuran.
Jika dibiarkan, OAS dapat menyebabkan gangguan aliran darah dan pembengkakan jantung dengan risiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke.
- Masalah kesehatan lainnya
Masalah kesehatan lainnya juga berkontribusi menjadi penyebab mendengkur. Misalnya pada ibu hamil.
Wanita hamil cenderung mendengkur karena saluran hidung yang membengkak. Selain itu, penambahan berat badan selama kehamilan juga mendorong diafragma, yang menyebabkan mendengkur saat udara masuk dan keluar dari paru-paru.
Orang yang menderita hipotiroidisme juga rentan mendengkur. Hipotiroidisme adalah suatu kondisi di mana kelenjar tiroid tidak dapat berfungsi dengan baik, sehingga hormon tiroid tidak mencukupi.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Chest melakukan penelitian terhadap 20 orang dengan hipertiroidisme. Akibatnya, mereka sering mendengkur saat tidur.
Itu dia beberapa alasan suka mendengkur atau ngorok, semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk Anda semua. Untuk Anda yang mengalami penyakit fistula ani dapat membaca juga informasi terkait cara mengobati fistula ani.