Kenali Gangguan Pencernaan Ibu Hamil – Gangguan pencernaan merupakan salah satu keluhan kesehatan yang paling sering dialami oleh ibu hamil. Masalah tersebut bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari perubahan hormonal hingga pertumbuhan bayi.
Kenali Gangguan Pencernaan Ibu Hamil
Sebagian besar gangguan pencernaan yang terjadi selama kehamilan biasanya tidak serius dan dapat diobati dengan minum obat resep di rumah. Namun, untuk menghindari potensi komplikasi, ibu juga harus mengetahui kondisi mana yang normal dan mana yang memerlukan perhatian medis segera.
Berikut gangguan pencernaan yang bisa dialami ibu saat hamil:
- Sembelit
Sembelit bisa dialami ibu hamil karena hormon kehamilan mempengaruhi saluran pencernaan bagian bawah sehingga feses tidak bisa melewati usus dengan lancar. Kondisi ini memungkinkan kotoran menyerap lebih banyak air, sehingga lebih sulit dihilangkan. Mengkonsumsi vitamin dan zat besi prenatal tertentu juga dapat menyebabkan konstipasi. Saat kehamilan berlanjut, tekanan rahim yang tumbuh juga dapat menyebabkan sembelit, yang meningkatkan risiko wasir.
Jika Anda mengalami sembelit, ibu hamil dianjurkan untuk minum lebih banyak cairan dan mengonsumsi lebih banyak serat, yang secara efektif dapat mengobati dan mencegah sembelit. Konstipasi yang lebih parah mungkin perlu diobati dengan obat pencahar ringan. Bicaralah dengan dokter Anda tentang perawatan tambahan yang dapat dilakukan jika Anda mengalami sembelit yang disertai dengan sakit perut, tinja berdarah, atau wasir yang menyakitkan.
- Mual dan Muntah
Selama 16 minggu pertama kehamilan, mual dan muntah ringan hingga sedang adalah kondisi umum yang dialami ibu hamil. Kondisi ini dikenal sebagai morning sickness. Faktanya, bagi banyak wanita, mual adalah salah satu gejala awal kehamilan.
Jika ibu mengalami mual dan muntah ringan, tidak perlu minum obat. Ibu dapat mengatasi perubahan pola makan atau terapi vitamin di bawah pengawasan dokter. Namun, jika Anda mengalami gejala yang parah, dokter mungkin merekomendasikan obat untuk mencegah dehidrasi dan mengurangi ketidaknyamanan.
Namun, muntah pada kehamilan 16 minggu biasanya tidak berhubungan dengan kehamilan dan dapat disebabkan oleh infeksi. Meski jarang, muntah juga bisa disebabkan oleh masalah medis yang lebih serius, seperti hepatitis, pankreatitis, atau sakit maag. Jadi jika Anda mengalami mual dan muntah setelah trimester pertama kehamilan, bicarakan dengan dokter Anda untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya.
- Sakit maag
Gangguan pencernaan yang juga biasa dialami oleh ibu hamil adalah rasa panas dalam perut yang naik sehingga timbul rasa nyeri yang membakar di dada bagian atas, bahkan sampai ke tenggorokan. Tahukah Anda bahwa kondisi yang disebut juga sakit maag ini seringkali disebabkan oleh pola makan dan jenis makanan yang Anda konsumsi.
Menurut jurnal kesehatan yang diterbitkan oleh Clinical Gastroenterology and Hepatology, makan dalam jumlah besar dalam waktu singkat, makan makanan tinggi lemak, minum minuman berkafein (teh, kopi dan minuman cola), berolahraga setelah makan adalah beberapa hal yang menyebabkan maag. menyebabkan .
- Diare
Diare merupakan gangguan pencernaan yang cukup menyusahkan. Jika hanya berlangsung beberapa hari, diare biasanya berhubungan dengan infeksi (biasanya gastroenteritis) atau makanan tertentu yang mengganggu perut ibu. Ada baiknya ibu hamil berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan pilihan pengobatan terbaik untuk mengurangi dehidrasi dan lamanya sakit.
Diare yang terjadi tanpa pemicu yang jelas atau disertai nyeri punggung bawah dan peningkatan keputihan atau lendir bisa menjadi gejala kelahiran prematur. Segera temui dokter jika Anda mengalami kombinasi dari kedua gejala tersebut.
Mungkin hanya ini informasi yang dapat kami berikan semoga informasi diatas dapat bermanfaat, temukan informasi lainnya menenai cara mengobati fitsula ani yang tersedia di website kami.